10.Terowongan   Gunung Gajah (368 m)

9. Terowongan Tebing Tinggi (424 m)







 
Termasuk dalam wilayah DAOP III  Sumsel   dan terletak antara stasiun Lahat dan stasiun BUnga mas,  panjang   terowongan ini sekitar 368 m.

9. Terowongan Tebing Tinggi (424 m)
Terowongan ini terletak di Talang  Banyu Desa   Tanjung Kupang, Kecamatan Tebing Tinggi, Sumetara Selatan.  Terowongan   yang masih aktif ini memiliki panjang sekitar 424 m.

8. Terowongan Ijo (580   m) 
Terletak di di Rowokele,  Kebumen. Terowongan ini dibangun   di jaman Belanda pada 1885-1886,  dengan sistem kerja paksa terowongan   ini sudah menelan banyak jiwa.  Memiliki panjang sekitar 580 m.

7. Terowongan Kupitan   (600 m)
Berada  di wilayah DAOP II Sumbar antara Muarakalaban   dan Padang Sibusuak,  Terowongan ini memiliki panjang kurang lebih 600 m.
6. Terowongan Lampegan   (687 m)
Terowongan  ini terletak di Kec. Cibeber, perbatasan   Kab. Cianjur dan Kab.  Sukabumi. Pada tanggal 8 Februari 2001, terowongan   ini runtuh, namun  saat ini terowongan yang memiliki panjang sekitar  687  m ini telah  direnovasi.

5. Terowongan Mrawan   (690 m)
Terletak disebelah Barat Stasiun  Mrawan, Kalibaru,   Banyuwangi. Terowongan ini memiliki panjang sekitar  690 m dan dibangun   pada tahun 1901.

4. Terowongan Eka Bakti   Karya (760 m)
Terowongan ini terletak di  Sumberpucung,  malang.  Lima kilometer setelah stasiun Sumberpucung.  Terowongan ini  memiliki  panjang sekitar 760 m dan juga terdapat  terowongan Dwi Bhakti  Karya  dengan panjang 400 m. Disebelah terowongan  ini terdapat Bendungan  Ir.  Sutami.

3. Terowongan Sawahlunto   (835 m)
Terowongan Sawahlunto terletak  di antara stasiun   Muara Kalaban dan Sawahlunto, Sumatera Barat.  Terowongan ini memiliki   panjang sekitar 827 m dikenal juga dengan  sebutan Lubang Kalam.

2. Terowongan   Sasaksaat (949 m)
Terowongan Sasaksaat merupakan  terowongan   jalur kereta api yang dibangun oleh SS (Staatsspoorwagen)  antara tahun   1902-1903. Bangunan Hikmat 503 ini berada di jalur antara  Purwakarta dan   Padalarang di Km 143 + 144 antara Stasiun Sasaksaat  dan Stasiun   Maswati, membelah perbukita Cidepong di Kampung Sasaksaat  Desa   Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. 
Didalam   terowongan sepanjang  949 m ini terdapat 35 sleko terdiri dari 17 kiri   dan 18 kanan dari  arah Stasiun Sasaksaat. Terowongan yang terletak di   Daerah Operasi II  Bandung merupakan terowongan kereta api yang padat   lalu lintas, setiap  harinya ada 44 Kereta api yang melintas secara   reguler. Jalur yang  lengkung ketika akan memasuki terowongan baik dari   arah Stasiun  Sasaksaat dan stasiun Maswati maka jalan relnya diberi rel   paksa  (gongsol). Banyaknya kereta api yang melintas memerlukan  penjagaan   khusus di terowongan sehingga di kedua ujung terowongan  terdapat gardu   jaga untuk JPTw (Juru Periksa Terowongan).

1. Terowongan   Wilhelmina/Terowongan Sumber (1208 m)
Terowongan Wilhelmina   yang di  bangun pada zaman penjajahan Belanda dan diresmikan pada tanggal   1  Juni 1921. Terowongan ini memiliki panjang sekitar 1208 m.  terowongan   kereta api yang dulu menghubungkan Banjar-Cijulang, kini  keberadaanya   sungguh memprihatinkan, dengan rel yang hilang dan muka  terowongan yang   tak terurus, di rambati akar-akar tanaman semak  belukar, semakin   menghilangkan pamor dari sejarah maupun aset wisata  dari terowongan   terpanjang di Indonesia ini.

 

 
 
 
