Organ reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang paling sensitif. Perlakuan-perlakuan tertentu pada alat kelamin, baik laki-laki maupun perempuan, dapat membuatnya mengalami cedera.
Cedera kelamin biasa juga disebut dengan scrotal trauma, straddle injury atau toilet seat injury. Cedera ini bisa sangat menyakitkan dan bisa mengalami pendarah hebat.
Cedera pada kelamin dapat mempengaruhi organ reproduksi dalam, kandung kemih serta uretra. Cedera yang terjadi bisa saja ringan atau bahkan sangat parah, yang dapat berupa kerusakan temporer atau permanen.
Cedera kelamin banyak terjadi pada anak-anak. Pada anak perempuan (biasanya kurang dari 4 tahun) bisa terjadi karena ia memasukkan benda asing ke dalam vaginanya, sebagai bagian dari dari eksplorasi tubuh. Benda-benda yang dimasukkan tersebut seperti tisu toilet, krayon, manik-manik, pin atau tombol mainan.
Sedangkan pada laki-laki, salah satu penyebab cedera kelamin yang sering terjadi adalah karena ia mengalami kecelakaan atau terjatuh dari toilet. Penyebab umum lainnya adalah tekanan pada pedal sepeda, slip di selangkangan pada saat bermain dan terjepit resleting celana.
Dilansir dari Howstuffworks, Kamis (22/7/2010), secara umum penyebab terjadi cedera kelamin adalah:
- Adanya benda asing yang masuk ke vagina
- Kecelakaan
- Pemerkosaan
- Pelecehan seksual
- Cedera resleting
- Trauma fisik
Gejala
- Sakit perut
- Luka dan pendarahan
- Memar
- Perubahan bentuk pada daerah yang cedera
- Pingsan
- Benda asing tertahan di bagian tubuh dan menyebabkan sakit yang parah
- Selangkangan nyeri atau sakit kelamin
- Bengkak
- Kekeringan urine
- Muntah
- Sakit pada saat buang air kecil atau bahkan ketidakmampuan untuk buang air kecil
- Vagina berbau dan mengeluarkan lendir
Untuk mengatasi hal tersebut dan menghindari pelecehan seksual, sebaiknya anak diperkenalkan pendidikan seks yang menerangkan tentang dampak benda asing yang bisa melukai organ kelaminnya, terutama anak perempuan.
Selain itu, ajari teori keselamatan pada anak-anak dan ciptakan lingkungan yang aman di sekitarnya. Juga, jauhkan benda-benda kecil dan berbahaya dari jangkauan anak-anak.