Demikian kebijakan Badan Perlindungan Lingkungan Hidup Taiwan (EPA), Jumat 2 April 2010, seperti yang dikutip laman The China Post. Kebijakan itu diumumkan jelas Hari Bersih-bersih Makam pada 5 April mendatang.
Pada festival tahunan itu, warga di Taiwan melakukan tradisi yang sudah dilakukan turun-temurun, yaitu membakar kemenyan atau dupa dan uang kertas yang dibuat khusus untuk orang mati. Menurut kepercayaan orang-orang China, bakar dupa dan uang ini merupakan pertanda bahwa mereka tidak lupa dengan leluhur dan kerabat yang telah meninggal sehingga tetap "hidup layak" di alam baka.
Namun, menurut studi, ritual itu justru menyebabkan polusi udara karena menimbulkan asap yang tebal dengan bau yang menyengat serta berisiko menyebabkan kasus kebakaran. "Tradisi itu menyebabkan emisi karbon dioksida yang menimbulkan polusi lingkungan," kata Direktur Jenderal Bidang Kualitas Udara dan Pengendalian Kebisingan dari EPA, Hsieh Yen-ju.
Demi mencegah polusi udara dengan tidak bermaksud menghilangkan ritual warisan nenek moyang, pemerintah Taiwan akhirnya menawarkan alternatif. Hsieh menyarankan warga untuk membakar uang kertas ke suatu lokasi terpusat yang telah ditunjuk.
Tidak hanya itu, Kantor Layanan Pemakaman Taipei dan Pemerintah Daerah Taoyuan kini menawarkan layanan unik. Warga bisa mengirim modal kepada arwah leluhur atau kerabat tanpa harus membakar hio dan uang kertas namun cukup melalui laman internet khusus.
"Lebih baik jangan membakar kertas. Kan ada cara lain yang ramah lingkungan untuk mengungkapkan penghormatan kepada leluhur." kata Hsieh.