Dua planet raksasa  Jupiter dan Uranus akan mejeng bareng malam ini,  Senin (3/1). Ini  merupakan kesempatan emas untuk bisa melihat Uranus,  yang dalam  mitologi Yunani merupakan kakek dari Dewa Langit Zeus.
 
       
       

"Sekitar  pukul delapan malam, lihat tegak lurus ke langit, lalu  geser sekitar 15  derajat ke Barat," kata pengurus Himpunan Astronom  Amatir Jakarta Ronny  Syamara, Senin (3/1). Di titik itu bertengger  Jupiter, dewa tertinggi  dalam mitologi Romawi. 
 Planet terbesar dalam  Tata Surya ini bersinar terang. Diameternya  sekitar 1/50 dari Bulan  Purnama. Jupiter dapat dilihat dengan mata  telanjang. "Uranus ada di  sebelahnya, tapi butuh bantuan teleskop  besar," kata Ronny.
 Alat  ideal adalah teropong bintang, seperti yang dimiliki  Planetarium  Jakarta di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.  Sayang, pengurus  tidak melaksanakan acara peneropongan bintang.  "Mungkin karena awal  tahun, masih susun agenda," kata Ronny, yang  bersama kawan-kawannya di  Himpunan Astronom Amatir sering nongkrong di  sana.
 
 Dengan  teropong berkekuatan 100 pembesaran, pengamat juga bisa  melihat Europa  dan Io, dua dari empat bulan terbesar milik Jupiter.  Planet gas raksasa  ini memiliki total 63 satelit. 
 Meski dari Bumi  terlihat akrab berduaan, Jupiter dan Uranus  terpaut jarak yang maha  jauh, 15 unit astronomi, satuan untuk mengukur  jarak benda angkasa. Satu  unit astronomi sama dengan jarak  Bumi-Matahari, 150 juta kilometer.
 Penampakan  Jupiter dan Uranus merupakan awal dari serangkaian  penampakan bareng  planet. Maret nanti giliran Merkurius dan dan Jupiter  yang mejeng.  Puncaknya Mei, saat Merkurius, Venus, Mars dan Jupiter  terlihat dalam  satu sapuan pandangan mata.

 
 
 
