Kesamaan antara sebagian pria dan sebagian wanita di malam pertama adalah si pria menginginkan istrinya perawan dan si wanita ingin mempersembahkan keperawanan. Masalahnya, ada segelintir wanita yang terlanjur tidak perawan tapi masih ingin terlihat perawan. Alasannya demi memuaskan si suami dan demi kelanggengan hubungan rumah tangga kelak.
Salah satu teknik yang sudah lama digunakan di dunia medis adalah reparasi selaput dara (hymenoplasti). Selaput dara yang rusak sedapat mungkin diperbaiki agar kembali kebentuknya semula. Jika rusaknya parah atau sudah hilang, dilakukan pencangkokan selaput buatan. Teknik ini membutuhkan operasi dan harus dilakukan di klinik atau rumah sakit. Tentunya dengan biaya yang relatif mahal.
Beberapa tahun terakhir berkembang teknik baru untuk mengembalikan keperawanan. Berbeda dengan himenoplasti yang berusaha mengembalikan selaput dara kebentuk aslinya, teknik yang sering juga disebut artificial virginity hymen (AVH) tidak melakukan apa-apa terhadap selaput dara yang rusak. AVH hanya 'menipu' pria dengan mengeluarkan cairan merah serupa darah perawan.
Cara kerja AVH sangat sederhana. Sekitar 15-20 menit sebelum senggama, AVH dimasukkan ke dalam vagina. Alat ini kemudian akan mengembang akibat pengaruh kelembaban dan suhu tubuh. Ketika suami melakukan penetrasi, serta merta alat ini akan pecah dan mengeluarkan sedikit cairan warna merah. Diharapkan suami mengira cairan ini adalah darah perawan. Manual penggunaan alat juga menyarankan untuk mengerang dan terlihat agak kesakitan agar suami lebih yakin.