Hari-hari naas yang masih dipercaya masyarakat kami di pulau singkep(tidak semuanya ada yang percaya hanya sebagian generasi tua saja ) sampai saat ini yaitu :
1. Awal bulan saf’ar dan menjelang akhir bulan saf’ar .
menurut orang tua-tua hari-hari itu rawan terhadap kecelakaan dan rawan terhadap kejadian buruk yang sangat fatal akibatnya. Dan biasanya mereka para orang tua kami seing mengingatkan kami untuk berhati-hati dalam berkendaraan dan melakukan kegiatan-kegiatan lainnya.
Makanya dalam bulan-bulan ini di adakan tradisi mandi safar pada rabu terakhir bulan safar , yaitu mandi tolak safar yang ritualnya biasa dilakukan secara masal atau beramai-ramai di pantai-pantai , atau di sungai-sungai dipimpin seorang tetua , atau ada juga yang melakukannya sendiri-sendiri dirumah .
2. Menjelang magrib atau disaat matahari mau tenggelam dengan menampakkan rona kemerahan pada langit-langit .
Katanya saat ini saat petukaran makhluk siang dengan makhluk malam yang rentan terjadinya hal-hal mistis yang bisa merugikan seseorang.
3. 2 hari menjelang pernikahan
2 hari ini merupaakan hari rawan buat calon pengantin. Biasanya calon pengantin dilarang melakukan perjalanan jauh , bekerja yang beresiko dan lain-lain.karena masa tersebut banyak cobaan yang akan datang dan berbahaya buat calon pengantin untuk itulah orang-orang tua kami selalu mengingatkan tentang hari tersebut.
Hanya 3 saja yang bisa saya kumpulkan informasinya, karena sudah sulit untuk menelusuri tradisi kuno yang tak tertulis ini, karena sumber-sumbernya sudah banyak dipanggil sang pencipta, yang tersisa hanya generasi-genarasi penerus yang sudah mulai beranjak modern dan sudah banyak melupakan tradisi kuno ini, moga dengan tulisan ini bisa jadi pengingat buat generasi muda singkep , bahwa betapa kayanya kita dengan adat-istiadat tidak tetulis yang perlu kita bukukan dan kita jadikan sebuah catatan untuk anak cucu kita kelak.
Kepada pembaca yang lain saya mohon maaf , tulisan ini hanya untuk melestarikan budaya yang tak tertulis, dan tidak ada maksud untuk hal-hal yang menyimpang , mohon mengenai hari-hari naas ini diabaikan saja.
1. Awal bulan saf’ar dan menjelang akhir bulan saf’ar .
menurut orang tua-tua hari-hari itu rawan terhadap kecelakaan dan rawan terhadap kejadian buruk yang sangat fatal akibatnya. Dan biasanya mereka para orang tua kami seing mengingatkan kami untuk berhati-hati dalam berkendaraan dan melakukan kegiatan-kegiatan lainnya.
Makanya dalam bulan-bulan ini di adakan tradisi mandi safar pada rabu terakhir bulan safar , yaitu mandi tolak safar yang ritualnya biasa dilakukan secara masal atau beramai-ramai di pantai-pantai , atau di sungai-sungai dipimpin seorang tetua , atau ada juga yang melakukannya sendiri-sendiri dirumah .
2. Menjelang magrib atau disaat matahari mau tenggelam dengan menampakkan rona kemerahan pada langit-langit .
Katanya saat ini saat petukaran makhluk siang dengan makhluk malam yang rentan terjadinya hal-hal mistis yang bisa merugikan seseorang.
3. 2 hari menjelang pernikahan
2 hari ini merupaakan hari rawan buat calon pengantin. Biasanya calon pengantin dilarang melakukan perjalanan jauh , bekerja yang beresiko dan lain-lain.karena masa tersebut banyak cobaan yang akan datang dan berbahaya buat calon pengantin untuk itulah orang-orang tua kami selalu mengingatkan tentang hari tersebut.
Hanya 3 saja yang bisa saya kumpulkan informasinya, karena sudah sulit untuk menelusuri tradisi kuno yang tak tertulis ini, karena sumber-sumbernya sudah banyak dipanggil sang pencipta, yang tersisa hanya generasi-genarasi penerus yang sudah mulai beranjak modern dan sudah banyak melupakan tradisi kuno ini, moga dengan tulisan ini bisa jadi pengingat buat generasi muda singkep , bahwa betapa kayanya kita dengan adat-istiadat tidak tetulis yang perlu kita bukukan dan kita jadikan sebuah catatan untuk anak cucu kita kelak.
Kepada pembaca yang lain saya mohon maaf , tulisan ini hanya untuk melestarikan budaya yang tak tertulis, dan tidak ada maksud untuk hal-hal yang menyimpang , mohon mengenai hari-hari naas ini diabaikan saja.